TUGAS PRAKTIKUM AVERTEBRATA
AIR
“PAPER
TENTANG KEONG MAS”
OLEH:
NAMA
:
MULYADI
NIM
:
08121005049
KELOMPOK
:
6
(ENAM)
PROGRAM
STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2013
KEONG MAS "Pomacea conaliculata"
Keong mas merupakan salah satu
masalah utama dalam produksi padi. Keong mas memiliki morfologi yang sama
dengan keong sawah. Cangkang berbentuk bulat mengerut, berwarna kuning
keemasan, berdiameter 1,2-1,9 cm, tinggi 2,2-3,6 cm, dan berat 4,2-15,8 g. keong
mas berkembang biak secara ovipar dan menghasilkan telur. Seekor keong mas
betina mampu bertelur 500 butir dalam seminggu dengan masa perkembang biakkan
selama 3-4 tahun. Keong mas betelur pada pagi dan sore hari, telur akan menetas
dalam waktu 7-14 hari dan hari ke-60 keong telah menjadi dewasa dan dapat
berkembang biak (Ruslan dan Harianto 2009). Klasifikasi Keong mas menurut
Saanin (1984) adalah sebagai berikut.
Kingdom
: Animalia
Filum
: Moluska
Kelas
: Gastropoda
Ordo
: Mesogastropoda
Famili
: Ampullariidae
Genus
: Pomacea
Spesies
: Pomacea canaliculata
Keong Mas (Pomacea canaliculata)
dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, meningkatkan libido, dan obat
liver. Keong mas mengandung asam omega 3, 6 dan 9. Hasil uji proksimat,
kandungan protein pada keong mas 57,76 %. Kandungan protein yang tinggi dapat
digunakan sebagai pakan belut karena belut merupakan hewan karnivora sehingga
membutuhkan pakan dengan kadar protein yang tinggi. Selain banyak mengandung
protein, hewan dari keluarga moluska ini juga kaya akan kalsium.
Penggunaan keong mas untuk pakan
itik terbukti mampu menaikkan hasil telur hingga 80 %. Pemberian pakan sekitar
4,5 % tepung keong mas pada sapi potong juga memberikan hasil pertumbuhan yang
baik dan tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pemberian pakan lain.
Sebagai pakan ikan, penggantian kandungan tepung ikan menjadi tepung keong mas
sebanyak 25 hingga 75 % memberikan pengaruh cukup baik terhadap laju
pertumbuhan harian individu, efisiensi pakan, retensi protein, dan retensi
lemak.
Di Cina dan Asia Tenggara, keong
mas adalah makanan yang cukup digemari. Sejak zaman dahulu orang-orang di Asia
Tenggara sudah mengolah keong mas sebagai lauk pauk berprotein tinggi. Dari
hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas berkisar antara 16 hingga
50 persen dan hampir 40% berat tubuhnya terdiri atas protein. Dalam setiap 100
gram daging keong mas mengandung energi makanan 83 kalori, protein 12,2 gram,
lemak 0,4 gram, karbohidrat 6,6 gram, abu 3,2 gram, fosfor 61 mg, natrium 40
mg, kalium 17 mg, riboflavin 12 mg, dan sniacin 1,8 mg. Selain itu keong mas
juga digunakan sebagai pakan udang dan hiasaan di akuarium.
Keong Mas (Pomacea
canaliculata) adalah spesies siput air tawar yang umum dijumpai di
perairan air tawar, seperti rawa-rawa, danau, sungai, waduk, persawahan, kolam
dll. Keong mas termasuk golongan siput besar, gastropoda air dalam keluarga
Ampullariidae. Keong Mas biasanya memiliki cangkang berwarna kuning
terang (emas), cokelat, hitam dengan ukuran cangkang sekitar 150 mm.
Keong mas dapat hidup di
perairan yang menggenang dengan kandungan oksigen sangat rendah dengan
kepadatan yang tinggi (Santos, 1987). Alat pernafasan mollusca berada dibagian
kanan tubuh dan kantong paru-paru disebelah kiri. System alat pernafasan
seperti ini sesuai untuk makhluk yang hidup di air maupun di darat. Lagi pula
makhluk semacam ini memiliki satu alat Bantu pernafasan berupa selaput tipis
berbentuk pentil yang ujungnya berlubang yang dapat dijulurkan untuk menghirup
udara bebas dari permukaan air. Semua alat pernafasan tersebut terdapat di
bagian kiri keong.
Ada pun penyebaran keong mas
dapat ditemukan hampir diseluruh habitat air tawar tropis dan subtropis. Di
benua Amerika keong mas dapat dijumpai di Argentina, Brasil, Bolivia, Paraguay,
Uruguay, dan Amerika Serikat. Spesies keong mas juga telah menyebar di
Cina sejak tahun 1981. titik awal penyebaran di Cina adalah kota Zhongshan. Di
Asia, khususnya Asia Tenggara keong mas sangat umum dijumpai di berbagai tempat
perairan tawar. Kebiasaan Makan
Keong Mas adalah hewan pemakan segala.
Keong mas biasa memakan tumbuhan
yang berada di perairan (terutama Macrophyta) dan tumbuhan yang jatuh
diperairan (baik itu terendam maupun mengambang), detritus, dan bahan hewani.
Keong mas muda yang masih kecil biasanya makan ganggang dan detritus, dan yang
lebih tua/besar, (15mm keatas) individu kemudian beralih ke tanaman yang lebih
tinggi. Daun padi yang masih muda merupakan makanan favorit keong mas, oleh
karena itu keong mas merupakan salah satu hama utama bagi petani padi. Biasanya
petani menggunakan racun saponin untuk membasmi keong mas ini.
Keong Mas bertelur di awal musim
semi sampai awal musim gugur (Subtropis/iklim sedang). Pada daerah tropik,
keong mas bertelur secara terus menerus sepanjang tahun, namun biasanya puncak
reproduksi besar-besaran akan terjadi di musim penghujan, dimana telur-telur
keong mas lebih memungkinkan untuk hidup (resisten), dikarenakan air dan
makanan cukup melimpah. Telur Keong mas berwarna orange kemerahan dengan bentuk
bulat kecil berukuran beberapa milimeter, menyatu berjumlah ratusan. Telur
keong mas biasanya melekat kuat pada kayu, batang, atau daun di atas permukaan
air (didarat).
Ciri utama keong mas adalah memiliki
cangkang bulat asimetris terpilin dan mengerucut dengan letak puncak pada
bagian dorsal serta berwarna kekuning-kuningan. Pada saat masih hidup tinggi
cangkang dapat mencapai 100 mm. cangkang dilengkapi dengan operculum (penutup)
yang berwarna coklat kehitaman, berbentuk bulat telur dan coklat kekuningan
serta mengkilat pada bagian dalamnya (Lamarck, 1822; Hyman, 1967; Pennak,
1978). Kaki lebar, berbentuk segitiga dan mengecil pada bagian belakang.
Bahwa cangkang keong spesies ini
berbentuk bulat melingkar dan relative berat (terutama pada siput yang tua),
dengan 5 – 6 gelungan yang terpisah dengan kedalaman, terdapat lekukan seperti
jahitan (sebab itu disebut dengan ‘canaliculata’ atau ‘channeled’/saluran)
(Gambar. 3). Bukaan cangkang (aperture) lebar dan berbentuk oval hingga bulat.
Keong jantan memiliki apertur yang lebih bulat dibanding keong betina.
Umbilicus besar dan dalam. Secara keseluruhan bentuk cangkang
menyerupai Pomacea lineate, kecuali pada kedalaman lekukan dan lebih bulat
pada canaliculata. Ukuran keong ini bervariasi dengan lebar 40 – 60 mm dan
tinggi 45 – 75 mm tergantung kondisi lingkungan. Kemiripan bentuk cangkang pada
jenis Pomacea dapat dibedakan untuk masing-masing spesies.
Sifat keong mas dapat hidup
antara 2 sampai 6 tahun dengan keperidian (fertilitas) yang tinggi. Rumah siput
(cangkang) berwarna coklat muda, dagingnya berwarna putih susu sampai merah
keemasan atau oranye. Ukuran siput murbai sangat tergantung pada ketersediaan
makanan. Stadia yang paling merusak ketika rumah siput berukuran 10 mm (kira
kira sebesar biji jagung) sampai 40 mm ( kira kira sebesar bola pingpong).
Tutup rumah siput (operculum) siput murbai betina) (a1) berwarna putih cekung
dan yang jantan cembung (a2). Tepi mulut rumah siput betina dewasa melengkung
kedalam (b1), sedangkan tepi rumah siput yang jantan melengkung keluar (b2).
Keong mas memiliki organ tentakel yang sangat
penting fungsinya. Keong mas sangat mengandalkan kemampuannya dalam mencium dan
sensitivitas dari tentakel untuk mengenali lingkungan hidupnya. Tentakel yang
menempel pada kepala dapat memanjang, kadang bisa lebih panjang dari tubuhnya.
Tentakel yang berhubungan dengan bibir terletak diatas kepala, memiliki tipe
khusus dari keong mas, yaitu lebih pendek. Osphradia merupakan struktur sensor
kimia yang terletak di mantel cavity, didepan paru-paru. Osphradia mampu
memberikan kemampuan keong untuk mencium substansi kimia dalam air. Statocyts
merupakan gelembung yang berisi statolith (bentuk batu kecil mengandung calsium
carbonat). Fungsinya sebagai organ penyeimbang, digunakan oleh keong untuk
mendeteksi posisi dan tanah dibawahnya. Mereka terletak didalam tubuh keong mas
tertutup oleh pedal ganglia.
Keong mas berifat amphibi, karena
mempunyai dua alat pernafasan yaitu insang dan organ yang menyerupai paru-paru.
Saat berada di air, keong mas bernafas dengan menggunakan insang dan saat
berada di darat menggunakan paru-paru. Ruang udara dihubungkan dengan udara
diatas permukaan air dengan menggunakan sifon yang dibentuk oleh mantel. Insang
memperoleh oksigen dari arus air yang mengalir melalui rongga mantel dan
paru-paru mendapatkan oksigen dari udara, insang digunakan untuk mengambil
oksigen terlarut dalam air dan paru-paru mengambil oksigen dari atas permukaan
air.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar